cart

Gen Z sebagai Agen Perubahan untuk Pangan Lokal Indonesia

January 25, 2025

23 Januari 2025  
PARARA Indonesian Ethical Store
14 orang hadir Offline

Slogan "sehat" sering membuat makanan terdengar kurang menarik, terutama bagi anak muda. Daripada hanya menekankan aspek kesehatan, strategi pemasaran dapat lebih menonjolkan faktor lain yang lebih menarik, seperti cita rasa, pengalaman makan, atau cerita di balik produk.

Target pasar juga harus ditentukan dengan jelas. Jika sasarannya adalah anak muda, maka pendekatannya perlu lebih simpel, modern, dan sesuai dengan preferensi mereka. Gen Z cenderung menyukai sesuatu yang praktis, memiliki desain visual yang menarik, serta memiliki cerita yang membuat mereka merasa terhubung dengan produk tersebut.

Salah satu cara untuk meningkatkan daya tarik adalah dengan menerapkan storytelling pada menu. Selain mencantumkan nama makanan atau minuman, informasi tambahan seperti asal-usul bahan baku, petani yang memproduksi, atau daerah asal makanan tersebut dapat disertakan. Hal ini tidak hanya meningkatkan nilai produk tetapi juga memberikan pengalaman yang lebih bermakna bagi konsumen. Sebagai contoh, makanan berbahan dasar lokal yang kurang umum, seperti mie sagu atau brownies sorgum, mungkin awalnya tidak memiliki daya tarik yang kuat. Namun, ketika konsumen mengetahui cerita di baliknya, mereka cenderung lebih menghargai dan menikmati produk tersebut.

Aspek harga juga menjadi pertimbangan penting, mengingat banyak yang menganggap makanan sehat cenderung mahal. Oleh karena itu, diperlukan strategi harga yang lebih inklusif, seperti paket bundling atau promosi yang membuat produk lebih terjangkau. Selain itu, citra makanan sehat yang sering dikaitkan dengan atlet atau pecinta olahraga perlu diperluas agar dapat menarik lebih banyak segmen pasar.

Pendekatan inovatif dalam menyesuaikan produk dengan preferensi anak muda juga menjadi kunci. Sebagai contoh, terdapat produsen kembang goyang yang bekerja sama dengan mahasiswa Binus dalam mengembangkan produk agar lebih sesuai dengan selera generasi muda. Hasil riset menunjukkan bahwa ukuran kecil lebih disukai karena lebih praktis dan tidak meninggalkan remah saat dikonsumsi. Inovasi ini memungkinkan produk tersebut berhasil menembus pasar ritel modern seperti Indomaret dan Alfamart di Tangerang.

Strategi pemasaran harus lebih relevan dengan kebiasaan dan preferensi anak muda saat ini. Pendekatan storytelling pada menu dinilai efektif dalam meningkatkan daya tarik dan nilai produk. Selain itu, diperlukan strategi komunikasi yang lebih menarik agar makanan sehat tidak hanya dikaitkan dengan gaya hidup mahal atau olahraga.

Pihak Binus menyatakan kesediaannya untuk berkolaborasi dalam penyelenggaraan workshop terkait pangan lokal atau kerajinan berbasis komunitas. Workshop ini diharapkan dapat menjadi wadah edukasi sekaligus memperluas pemahaman mengenai keberlanjutan pangan lokal di kalangan mahasiswa dan masyarakat umum. Selain itu, Parara juga dipertimbangkan sebagai platform potensial untuk memperkenalkan makanan lokal dengan konsep yang lebih modern dan sesuai dengan tren pasar saat ini.

Copyright 2025 © Panen Raya Nusantara
crossmenu-circle linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram