cart

Visualicious 2024: Kolaborasi BEM Fakultas Desain Seni Kreatif Universitas Mercu Buana Jakarta dengan Parara

July 5, 2024

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Desain Seni Kreatif (FDSK) Universitas Mercu Buana Jakarta berkolaborasi dengan Parara (Panen Raya Nusantara) sukses menggelar acara Visualicious, sebuah pameran desain yang mengangkat produk-produk lokal Indonesia.

Acara yang berlangsung selama tiga hari (28-30/6/2024) di PARARA Indonesian Ethical Store and Cafe, Kemang, Jakarta Selatan ini melibatkan para mahasiswa desain komunikasi visual (DKV) Universitas Mercu Buana dari berbagai angkatan.

Irfandi Masnur, S.Pd, M.Sn, Kaprodi DKV Mercu Buana, sangat mengapresiasi acara yang digagas para mahasiswa dan dosen ini. “Visualicious telah menunjukkan kemampuan luar biasa mahasiswa DKV Mercu Buana dalam berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pihak. Acara ini memperlihatkan bagaimana desain yang baik dapat mengangkat nilai produk lokal dan memberikan dampak nyata pada masyarakat. Saya sangat bangga dengan pencapaian mahasiswa kami,” ungkapnya.

Beragam ide untuk mengangkat nilai produk lokal di dalam masyarakat dieksekusi dengan baik dengan menggabungkan seni dan fungsi dalam desain yang merespon isu di masyarakat.


Acara dimulai dengan talkshow bertajuk “Storytelling and Visual Designing Local Products” oleh Febryan Wishnu, seorang pegiat Ekonomi Kreatif, yang juga alumni Universitas Mercu Buana. Menurut Wisnu, menggabungkan narasi kuat dengan desain visual yang efektif sangat penting untuk mempromosikan produk lokal.

Wisnu juga menambahkan tentang pentingnya desain yang efektif bukan hanya sekadar estetika. “Bagaimana kita menceritakan kisah di balik setiap produk,” ungkapnya.

Wisnu pun mengapresiasi pameran Visualicious yang diselenggarakan DKV Mercu Buana ini karena membuktikan bahwa desain dapat menjadi jembatan antara produk lokal dan pasar yang lebih luas, membantu mereka mendapatkan apresiasi yang layak.

Rizal Bay Khaqi, S.Ds, M.Sn, mengangkat wayang sebagai strategi bercerita dalam memperkenalkan produk lokal serta menyuarakan situasi petani lokal di Indonesia. Pada kesempatan tersebut ia mengajak peserta memahami filosofi dan teknik dasar desain wayang sekaligus menampilkan pentas wayang moderen yang mengangkat isu tentang dilema orang tua petani yang tidak bsia meneruskan legazy pertanian mereka kepada anaknya, karena kurangnya minat anak muda untuk meneruskan profesi petani.


Hari kedua menampilkan talkshow “Research of Gen Z Empathy For Visual Concept Design” dan sesi “Exploria With Tepa” oleh Ath Thariq Kartanegara yang memperkenalkan maskot TEPA untuk mendukung promosi produk lokal PARARA. Ditutup dengan talk Local Food: The Fading Charm oleh Muhammad Fais Ikhwan Roozaqy yang membahas penggunaan motion graphic untuk menghidupkan minat terhadap makanan lokal. Keduanya merupakan mahasiswa Tugas Akhir DKV Mercu Buana yang terlibat dalam kegiatan kali ini.

Hari ketiga berisi talkshow “Rice Up Your Life” yang menghadirkan dua pegiat pertanian organik, Sudaryanto dan Pandu. Keduanya pun menekankan tentang pentingnya pertanian organik, bukan hanya pada sistem tanam, namun juga sebagai filosofi yang berbicara tentang keseimbangan nilai-nilai kehidupan.

Visualicious berhasil memberikan wawasan baru dan apresiasi mendalam terhadap kekayaan budaya lokal melalui inovasi desain yang ditampilkan mahasiswa DKV Mercu Buana terutama di kalangan anak muda.

”Acara ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda, khususnya Gen Z, untuk mencintai dan mengenal produk serta pangan lokal Indonesia, seperti sorgum, madu, sagu, singkong, kapulaga, pala, dan produk lainnya,” tutup Novena Ulita, S.Pd, M.Sn, Dosen Studio 4 DKV Mercu Buana.

Copyright 2024 © Panen Raya Nusantara
crossmenu-circle linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram